Malam itu aku melihat mu di layar kaca. Tepatnya aku sedang menonton televisi yang sedang menayangkan acara yang bukan kegemaran ku. Aku begitu senang sekali menontonnya dimana kamu sebagai pembawa acara tersebut. Ah, tapi aku sebenarnya sangat tidak suka tema acara itu. Bagi ku acara tersebut ditonton untuk para .. maaf, “alayers” bangsa ini. Tapi yah, karena kamu ada disitu, segala hal yang aku benci bisa tertutupi, bahkan mungkin nantinya aku termasuk kaum-kaum alayers abg ababil dikarenakan para fans kamu terdiri dari mereka-mereka itu. Tapi bagi aku nggak masalah sih, mungkin ini namanya rasa suka yang berlebihan. Mungkn juga di antara banyak ababil alay itu seperti yang aku alami. Mereka sebenarnya termasuk manusia “normal” seperti aku sebelumnya. Namun karena, iya, semua karena kamu, kami rela kehilangan kehidupan “normal” tersebut hanya untuk, yah hanya untuk nge-fans sama idola yaitu kamu.
Aku juga masih belum bisa mencerna otak ku yang mana ketika melihat kamu, idola aku, maka perasaan bahagia pun seperti menyerang ku. Entah itu kamu lagi belanja di mall, lagi di dapur masak air, atau bahkan mungkin kamu sedang boker dengan wajah ngeden pun aku bisa bahagia melihatnya. Ya, seperti itulah kami para fans yang menyukai idolanya. Ibarat mereka (para idola) adalah sosok yang paling berharga, panutan, serta rela mungkin mengangkat senjata dan berjuang ketika (idola) kami disudutkan atau disakiti. Walaiupun entah yang mereka lakukan itu benar atau salah, kami para fans (fanatik) tetap membela idola kami dengan segala macam cara dan dukungan. Nggak heran sih banyak para selebritis yang telah terjerat kasus hukum di negara ini tetap mempunyai tempat di hati para fans-nya.
Bodoh? Iya. Memang, kami pun para fans terkadang menyadari apa yang kami alami. Tapi mau bagaimana lagi, kami ditakdirkan untuk itu. Sekali lagi aku katakan, kalau semua tingkat kecerdasan, logika berfikir dan intelektualitas kami tertutupi dengan perasaan “nge-fans” terhadap idola kami. Apapun anggapan orang, kami tetap mengidolakan idola kami. Sekian.
Sangat mengegelitik ya. Disini saya mencoba menulis dari sudut pandang lovers atau fans yang mengidolakan idolanya yang kebanyakan selebritis. Ya walaupun sejujurnya saya dengan sangat menyesal tidak mempunyai idola, baik di tanah air maupun mancanegara. Salam.