Terbayang nggak kalau hewan berkaki empat berlalu lalang dihadapan kalian. Atau mungkin sedang berkeliaran di halaman rumah kalian dengan bebasnya. Tunggu dulu, hewan berkaki empat yang saya maksud bukan seperti kucing, anjing atau cicak dan lain-lainnya ya. Tapi ini lebih dari sekedar hewan. (maksudnya lebih itu yang kayak gimana? Yang lebih spesifik dong kasih contohnya.)
Jadi gini. Misalkan diri saya adalah seorang petani , eh bukan. Misalkan diri saya adalah seorang peternak sapi dan selain memiliki puluhan ekor sapi juga mempunyai tanah yang cukup luas. Ya sekitar tiga kali luas lapangan bola. Keduanya itu adalah harta saya yang berharga yang saya dapatkan tidak dengan susah payah. (Loh? Memang dapat dari mana? Hasil tiga permintaan dari jin?) Tidak. Harta saya ini adalah warisan dari kedua orang tua saya. Sebenarnya saat ini kekayaan saya sudah menyusut. Nggak sebanyak pada saat saya mendapatkan jumlah kekayaan pada waktu pertama kalinya.
(Terus? Ini apa hubungannya dengan hewan berkaki empat yang dibicarakan diawal tulisan tadi?)
Kekayaan yang saya ceritakan dari tadi sebenarnya hanya sekedar pamer-pamer doang. Iya, pamer. Baiklah, kita kembali ke cerita kita. Jadi, hewan berkaki empat itu ada banyak sekali jenisnya loh. Coba kalian sebutkan namanya satu-satu. Google. Google? Oke, saya mencoba pertanyaan lain. Coba sebutkan salah satu hewan pemakan tumbuh-tumbuhan, yang berkaki empat aja tentunya. Jerapah? Iya sih, tapi terlalu langka kalau ukuran hewan yang mondar-mandir disekitaran rumah. Apa? sapi? Ya baiklah. Mungkin cuman ini aja jawaban yang tepat. Jadi sapi ini ya, kerjaannya makan melulu. Kenapa nggak sewa sapi aja daripada tukang potong rumput buat memangkas rumput liar di halaman rumah. Ya hitung-hitung memberi rejeki sama sisapi serta pemiliknya, juga menyuburkan tanaman dan tumbuhan setelahnya. (udah dipotong, kok malah mau disuburin lagi?) supaya cepat dimakan lagi sama sapinya, kata lainnya untuk mempercepat siklus rantai makanan lah ya.
Sapi ini nggak mudah loh ngurusinnya. Tapi nggak begitu susah-susah juga sih kayaknya. (ini menurut survey pengamatan saya ketika “melihat-lihat“ orang yang berternak sapi). Jadi menurut saya, mengurus hewan ini ada susah dan mudah. Mudahnya mengurus sapi ini ya kalau makan mereka nggak pilih-pilih. Terus nggak perlu di shampoin kalau lagi mandi, makannya nggak cerewet cukup di taro di daerah yang banyak rumputnya mereka bakal ngunyah dengan bahagia.
Menu makanan sapi yang paling mereka suka adalah rumput. Rumput liar yang berwarna hijau.
Jadi gini. Misalkan diri saya adalah seorang petani , eh bukan. Misalkan diri saya adalah seorang peternak sapi dan selain memiliki puluhan ekor sapi juga mempunyai tanah yang cukup luas. Ya sekitar tiga kali luas lapangan bola. Keduanya itu adalah harta saya yang berharga yang saya dapatkan tidak dengan susah payah. (Loh? Memang dapat dari mana? Hasil tiga permintaan dari jin?) Tidak. Harta saya ini adalah warisan dari kedua orang tua saya. Sebenarnya saat ini kekayaan saya sudah menyusut. Nggak sebanyak pada saat saya mendapatkan jumlah kekayaan pada waktu pertama kalinya.
(Terus? Ini apa hubungannya dengan hewan berkaki empat yang dibicarakan diawal tulisan tadi?)
Kekayaan yang saya ceritakan dari tadi sebenarnya hanya sekedar pamer-pamer doang. Iya, pamer. Baiklah, kita kembali ke cerita kita. Jadi, hewan berkaki empat itu ada banyak sekali jenisnya loh. Coba kalian sebutkan namanya satu-satu. Google. Google? Oke, saya mencoba pertanyaan lain. Coba sebutkan salah satu hewan pemakan tumbuh-tumbuhan, yang berkaki empat aja tentunya. Jerapah? Iya sih, tapi terlalu langka kalau ukuran hewan yang mondar-mandir disekitaran rumah. Apa? sapi? Ya baiklah. Mungkin cuman ini aja jawaban yang tepat. Jadi sapi ini ya, kerjaannya makan melulu. Kenapa nggak sewa sapi aja daripada tukang potong rumput buat memangkas rumput liar di halaman rumah. Ya hitung-hitung memberi rejeki sama sisapi serta pemiliknya, juga menyuburkan tanaman dan tumbuhan setelahnya. (udah dipotong, kok malah mau disuburin lagi?) supaya cepat dimakan lagi sama sapinya, kata lainnya untuk mempercepat siklus rantai makanan lah ya.
Sapi ini nggak mudah loh ngurusinnya. Tapi nggak begitu susah-susah juga sih kayaknya. (ini menurut survey pengamatan saya ketika “melihat-lihat“ orang yang berternak sapi). Jadi menurut saya, mengurus hewan ini ada susah dan mudah. Mudahnya mengurus sapi ini ya kalau makan mereka nggak pilih-pilih. Terus nggak perlu di shampoin kalau lagi mandi, makannya nggak cerewet cukup di taro di daerah yang banyak rumputnya mereka bakal ngunyah dengan bahagia.
Menu makanan sapi yang paling mereka suka adalah rumput. Rumput liar yang berwarna hijau.
0 komentar:
Posting Komentar