Senin, 30 September 2013

Hobi

Hobi itu bisa juga berasal dari kebiasaan yang dilakukan, baik diri sendiri atau pun orang lain. Eh, bener ya yang saya tulis itu? Tolong diralat ya kalau merasa nggak sependapat. Tapi sepertinya saya tetep ngotot pada tulisan saya. :p
Jadi  begini, misalkan saya sewaktu kecil sering melihat teman, atau orang-orang yang tinggal di lingkungan rumah saya main domino, ya kemungkinan saya pasti suka bahkan mungkin jago bermain domino. Atau bisa juga saya hanya mempunyai sebuah sepeda. Ya sepeda itu menjadi kendaraan saya kemana saja. Baik pergi ke sekolah, ke kantor, pokoknya kemana-mana naik sepeda. Suka atau tidak kemungkinan bersepeda akan menjadi hobi saya. Atau tiba-tiba pas diumur berapa gitu saya sukanya banting-banting barang kalau marah. Ya kemungkinan itu hobi saya yang dilakukan oleh diri saya yang satunya. (kepribadian ganda maksudnya?) sebenarnya bukan, itu cuman alasan aja biar nggak disalahin. : ))
Kemaren saya bertemu sama teman yang sudah lama tidak berjumpa. Lalu dia bertanya “masih sering sepedaan?”  dengan segera saya jawab “masih dong, itu kan hobi saya :D”
Saya pernah meyakinkan teman untuk mengikuti hobi saya. Berhasil? Ya, awalnya saja. Selanjutnya? Bakal nyerah dengan sendirinya. –Jangan memaksakan hobi anda kepada orang lain. Hal yang bukan dari buah keinginan dari dalam hati tidak akan bertahan lama- @edbnyot
Hobi yang kita lakukan belum tentu orang lain juga senang melakukannya. Jadi, keinginan saya untuk mengajak teman, kawan, kerabat serta keluarga saya untuk hidup sehat bersepeda sekarang hanya tinggal wacana di dalam otak saya dan sudah saya kubur dalam-dalam. Kapok? Nggak juga sih, hanya saya sekarang mulai selektif untuk mengajak orang-orang yang saya kenal agar mempunyai hobi yang sama seperti saya. Biasanya kawan yang memang sebelumya sudah biasa gowes bareng terus vakum dengan waktu yang lama, mereka akan merasa malas untuk memulainya. Di sini baru saya gencar mengajak, merayu, sampai memaksa agar bisa kembali bersepeda bersama. Saya juga kalau lama libur akan malas mau gowes lagi. Kalau sudah demikian, ya saya browsing, googling tentang hal-hal sepeda. Mulai melihat produk-produk baru, kabar komunitas sepeda, para goweser yang habis touring, pokoknya apa aja yang menyangkut tentang sepeda di tanah air. Biasanya semangat akan bangkit lagi kalau habis baca-baca. Ya sukur-sukur kalau ada yang ngajak sekaligus maksain saya buat gowes lagi.
-aku mengaku kalah kalau berkaitan dengan hobi, selalu ada narsis di dalamnya- @edbnyot
Saya termasuk jarang sekali mempublikasikan tentang kegiatan-kegiatan yang saya lakukan sehari-harinya. Apalagi hanya untuk mengatakan keberadaan saya saat itu tanpa ada yang menanyakan saya berada di mana, baik di sosial media atau lainnya. Entahlah. Tapi kalau untuk hal yang menyangkut dengan hobi saya, itu sebuah pengecualian. Saya bisa memajang dp bbm atau mengupload foto-foto mengenai hobi saya di facebook sampai beberapa kali.. mungkin, orang atau kawan-kawan saya bosan melihatnya. Ya, wajar aja sih, saya juga sering bosan kalau lihat hal tersebut apabila dilakukan orang lain. :D
Jadi, sebuah hobi itu sesuatu yang pantas dibanggakan ya. Entah orang lain itu menilai hobi yang kita lakukan itu biasa saja, atau bahkan banyak yang tidak suka, itu nggak masalah. Yang jelas, selama hal itu positif dan kita bahagia dengan melakukannya, saya rasa itu sebuah prestasi untuk diri kita sendiri. Salam gowes.

0 komentar:

Posting Komentar